Foto (c) Sumedang Daily Photo |
SUMEDANGDAILY - (Berita ini disalin dari laman galamedianews.com) Ketua Panitia Jadi Sumedang, H.Dicky Rubiana Abdullah didamping Kabag Humas dan Protokol Setda Kab.Sumedang, H.Asep Tatang Sujana, Senin (16/4/2018) mengatakan, pentas keseniaan tradisional itu, akan diikuti oleh sejumlah tamu undangan, termasuk seluruh Kepala Daerah (Bupati dan Wali Kota) Se- Jawa Barat, serta unsur Forum Komunikas Pimpinan Daerah (Forkompinda) Jawa Barat.
"Dengan demikian, maka selain Bupati dan Wali Kota, kami juga akan mengundang unsur Forkompinda Jawa Barat. Mudah-mudahan saja, pak Gubernur dan Kapolda berkenan hadir," katanya.
menurutnya, kuda renggong yang dilibatkan dalam acara bertajuk "Kuda Renggong Inohong" itu, merupakan kuda-kuda dan penabuh (gamelan pengiring) pilihah yang berasal dari sejumlah tempat di Sumedang. Sesuai rencana pentas 100 kuda renggong yang akan ditunggangi oleh sejumlah tamu udangan, tersebut akan dilaksanakan pada 18 Aril.
"Demi suksesnya acara tersebut, kami upayakan undangannya itu sudah secepatnya diterima mereka. Apalagi waktunya itu sudah mepet. Dan harapan kami, mereka berkenan memenuhi undangan tersebut,"ujarnya.
Pada kesempatan itu, Dicky berharap dapat mengulang sukses, kegiatan festival tahu dan ubi cilembu, yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Disamping itu, pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, untuk mematangkan acara. Terutama lagi, yang berkaitan dengan masalah teknis.
"Tentunya kami ingin mengulang sukses dan sekaligus ingin menunjukan pada dunia, jika Kab.Sumedang memiliki kesenian tradisional kuda renggong. Oleh sebab itu, kami berusaha mengevaluasi berbagai kekurangan, sehingga pada gilirannya, pentas "kuda renggong inohong" berjalan sesuai yang diharapkan," kata Dicky.
Sejalan dengan itu, sebagaimana harapan, keberadaan kesenian tradisional kuda renggong itu, dapat menjadi salah satu magnet dalam mendongkrak destinasi (tingkat kunjungan) wisatawan lokal maupun manca negara ke Sumedang.
Pihaknya pun berharap, festival tahu dan kuda renggong tersebut, dapat menjadi agenda tahunan, setiap Peringatan Hari Jadi Sumedang.
"Dengan demikian, ke depannya agenda tersebut, bisa kita jual sebagai aset wisata," ujarnya. (Ade Hadeli, Brilliant Awal/Galamedianews)
No comments:
Post a Comment